.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }

Minggu, 03 Februari 2013

Masih



Yesterday..                    
           

Kadang cinta butuh keteguhan,, karna kempatan ada dan hilang itu karna waktu..



     Hari-hari pun terus berganti, aku tetap seperti biasanya, masih mengagumi kakak kelas yang begitu istimewa dimataku. Tak terasa sudah 1 tahun berlalu aku menjadi pengagum rahasia. Ditha namanya jurusan akuntansi 1 atau orang-orang disekolahku menyingkatnya dengan Ak 1. Sedangkan aku mengambil jurusan Multimedia. Semua hal yang menyangkut Ditha aku coba mencari tahu. Dari alamatnya,kebiasaanya & mungkin pacarnya. Karna aku berharap dia belum mempunyai pacar. Saat hari sekolah telah usai, aku pulang lebih awal agar bisa ketemu dengan Ditha itu yang selalu aku lakukan setiap hari. Meski hanya memandangnya dari jauh hati aku sudah lega.  Setelah aku puas memandangnya aku pun ikut keluar agak jauh dari belakang Ditha. Setelah keluar gerbang sekolah aku terkesima dengan motor sport berwarna biru yang berada didepanku, warna kesukaanku. Begitu mengkilap saat catnya terpantul sinar matahari, “andai saja aku yang punya motor itu” Gumanku dalam hati
“Tha.. Hai, aku disini” suara laki-laki samar terdengar ditelingaku, sedangkan aku masih terkesima dengan motor sport berwarna biru itu.
“Hai, kamu beneran datang mau jemput aku” suara halus yang begitu aku kenal, aku masih terpaku.
Setelah aku sadar aku menengok kesumber suara itu. Oh My God!!! Dialah Ditha. Gadis tercantik yang sangat aku kagumi berboncengan dengan pria lain dihadapanku. Rasanya seperti tertembak puluhan peluru didadaku. Sakit sekali.. hatiku nyesek. Ternyata pemilik motor sport itu adalah pacarnya. Aku pun melangkahkan kaki tanpa tenaga. Huft.. aku pulang dengan kecewa.


===#===


            Setelah aku tahu Ditha sudah mempunyai pacar, rasanya hari ini aku sudah menyerah untuk mendapatkan dan merebut hatinya. Siapa aku? Ditha aja juga gak tau. Aku hanyalah sesosok anak sekolah yang biasa & tidak populer seperti dia. Huft.. aku pun melepaskan nafas panjangku, sembari ingin ikhlas dengan hatiku.
Hari olahraga, seperti biasa semua murid disekolahku melakukan kegiatan jalan sehat. Dan semuanya harus ikut tanpa terkecuali. Begitu juga dengan aku.
“Ega.. tungguin aku” suara dari jauh terdengar memanggil namaku. Aku coba menengok kebelakang ternyata Alim teman sebangkuku.
“akhirnya kamu datang juga, kemana aja lu?,” tanyaku sekenanya
“sorri bre aku tadi disuruh mampir warung ambil pesenan”.jawab Si Alim yang sangat lugu kayak aku.
Kami pun ikut bergabung kebarisan untuk jalan sehat. Setelah acara jalan sehat selesai aku duduk dipinggir lapangan dibawah pohon mangga. Aku mencoba mengistirahatkan kakiku yang pegal-pegal usai Jalan sehat. Dengan kesendirianku, aku melamun, mencoba mengingat kejadian kemaren. Aku masih berusaha buat merendem perasaanku dengan Ditha. Agar aku bisa berhenti mengaguminya dan mencoba melupakannya. Saat aku merilekskan tubuhku, tiba-tiba Ditha datang & duduk disebelahku dengan temannya. Jantungku berdetak tak karuan.
 “kenapa kamu malah datang menghampiriku, kamu kan sudah punya cowok!! Aku gak mau mengagumimu lagi” Hatiku terus menjerit agar dia pergi. Aku benar-benar terpaku tidak bisa bergerak sama sekali. dia menawarkan permen.
“mau permen..?” Oh My God Ditha berbicara kepadaku
Aku hanya diam & hanya memandangnya sekilas sambil mengambil permennya.
“Makasih” jawabku
Aku langsung membuka bungkus permennya & memakannya.


===#===


            Setelah kejadian dihari dia memberikan aku permen, usahaku untuk menghentikan mendekatinya aku gagalkan. Aku benar-benar bahagia dari awal  dia ngasih permen itulah aku pertama kali berbicara dengannya walaupun hanya 4 detik saja aku sudah bahagia. Mungkin dari 4 detik itu akan menjadi berdetik-detik aku berbicara dengan dia, bahkan bisa berjam- jam, itulah harapanku hahaha..  Aku benar-benar bahagia. Aku terus mengaguminya walaupun sampai saat ini belum aku sampaikan. Aku cukup bahagia menjadi secret admire. Walaupun kadang hati aku terus memaksaku untuk mengutarakan perasaanku. Tetap saja nyaliku lebih kecil dari apa yang aku rasakan padanya. Tiap kali aku berjumpa dengannya aku hanya terdiam, melihat senyumannya, ingin sekali aku mendekatinya. Tapi aku benar-benar payah, cuman bisa mengaguminya saja. Ini gak adil!!!. Cintaku tidak sempurna, cinta yang hanya aku saja yang saja. Tetapi kalopun dia tau, apa mungkin dia mau mencintai aku?. Aku yakin suatu saat cintaku ini akan menemukan jawabannya, entah kapan itu.



===#===


            Serasa cintaku hanyalah mimpi manis buatku. Kenapa aku gak memperdulikan perasaan hatiku? Dan menghentikan untuk menjadi secret admire. Tapi  apalah daya aku ingin dia tahu isi hatiku. Aku terus mencoba mendekatinya. Tapi tak semudah yang aku bayangkan, mungkin bagimu mudah tapi buatku sangatlah susah. Dia masih berpacaran dengan orang yang berbeda. Aku putuskan untuk mundur..
Waktu pun berlalu begitu cepat, Ditha sibuk dengan Ujian nasional sedangkan aku sibuk dengan PKL. Aku jadi jarang bertemu dengannya. Aku sadar aku akan kehilangan wajahnya, senyumannya dan cintaku.. mau aku kemanakan?. Mau bermura dimana cintaku ini akan aku labuhkan? Haruskah terdampar dan kehilangan begitu saja? Atau bersandar didermaga sesuai keinginan isi hatiku? Aku tak tahu, sampai saat ini dia masih tidak mengetahui perasaanku. Tak ada seorang pun yang tahu. Disisi lain  aku tak mampu mengutarakan isi hatiku kepadanya. Apakah cintaku ini hanya akan menjadi cinta sepihak selamanya? Cinta yang cuman aku saja yang merasakannya.



===#===


            Hari yang aku takutkan terjadi juga. Hari perpisahan kelas 3. Aku layu, oh cintaku, kau takkan pernah dia ketahui.. aku memandangnya saat dia berpidato. Hati kecilku terus berkata “ aku ingin kau tahu perasaanku Tha, Bahwa aku sangat mengagumimu”.
Aku ingin mencintainya sewajarnya, dia juga ikut merasakan cinta yang aku rasa, bukan cuman aku saja yang menanggung perasaan ini. Batinku terus bergejolak.  Apa kamu mengenal aku Tha?
            “Mungkin kita terpisah, mungkin kita berpisah, tapi satu hal yang tak boleh hilang. Jalan hidup kita memang berbeda tapi hati kita tetep akan satu, pernah ngerasain sekolah disini bersama-sama”.
Aku pun semakin teriris saat dia berpidato begitu didepan Aula. Tolonglah aku ya Allah..


===#===


            Seusai acara perpisahan aku pulang tanpa semangat. Gimana aku bisa menjalani cinta yang panjang kayak gini. Cinta yang gak boleh semua orang tau, apalagi untuk mengungkapkannya aku pun tak mampu. Mungkin aku ini memang seorang pecundang. Aku menyesali perasaanku.tak seharusnya aku mengaguminya. Aku terlalu memaksakan perasaanku. Siapa aku, hingga begitu beraninya mencintai Ditha, cewek idola disekolah. Sedangkan untuk menyebutkan namaku saja mungkin dia tak tahu. Cinta kadang terasa hambar, cinta kadang sulit untuk diterka kemana ending dari tujuan cinta itu. Aku pun tak tahu. Yang aku tahu aku kehilangannya sebelum aku mengungkapkan perasaanku kepadanya. Aku telah kehilangan cintaku. Terakhir aku ketemu Ditha, dia masih memakai seragam Osis didepan T.U. aku tak berani memandangnya. Aku coba membesarkan hatiku untuk kuat. Dia begitu bahagia, aku mendengar dia tertawa.


===#===


            Aku mencoba menjalani hari-hari disekolah tanpa Ditha. Aku mencoba  memfokuskan pada pelajaran. Tapi apalah dayaku meskipun tak pernah aku sampaikan perasaanku, cintaku yang begitu besar padanya  tak mau hilang dari hari-hariku, apalagi hatiku, tak mampu menghilangkannya. Bayangan Ditha terus menghantuiku. Ingin sekali aku bertemu dengannya. Meskipun aku tahu alamatnya, tetap saja aku tak mampu memberanikan diri datang kerumahnya. Aku takut nanti aku harus ngapain kalo sudah sampai kerumahnya? Apa nanti kalo aku ngomong kalo aku pernah dikasih permen oleh dia dilapangan, apa dia masih inget? Itu kan lama banget. Huft..ingin sekali aku melihat wajah ayunya itu. Bagaimana dia sekarang aku sudah tidak tahu.. batinku sungguh tersiksa.  Kemana dirimu sekarang!!!


===#===


            Setaun berlalu. Hari kelulusanku. Akhirnya aku lulus juga & aku langsung melamar pekerjaan keberbagai tempat. Selang beberapa bulan aku diterima diperusahaan otomotif di Cikarang. Ini awalku membuka hidupku yang benar-benar baru. Delapan bulan pun telah aku lalui. Disela kesibukanku tiba-tiba aku teringat wajahnya Ditha. Aku benar-benar sudah dibutakan oleh cintanya Ditha. Berbagai pertanyaan menggelitik dalam benakku. Gimana kabarmu hari ini??  Rasaku kembali muncul. Aku pun terus memikirkannya. Aku coba buka buku SMA yang aku bawa dikostan Cikarang. Aku sadar aku punya alamat emailnya. Aku coba mengirim email ke Ditha. Ya ampun begonya aku. Kenapa baru aku lakukan sekarang.
Selang berapa minggu emailku dibalas. Aku minta alamat FB nya dan setelah dikasih aku buka FB nya. Aku sangat bahagia aku bisa berhubungan dengan dia lagi walaupun dia di Klaten dan aku di Cikarang tak akan menyurutkan langkahku lagi sekarang. Setelah dindingnya terlihat jelas statusnya
“Semoga ini menjadi yang terakhir untukku”
Aku terkejut tak terkira. Hatiku benar-benar hancur. Tanpa terasa aku meneteskan air mata. Ya Allah.. kuatkanlah aku.  Aku tahu Engkau telah memberikan aku kesempatan dan aku tidak bisa menggunakannya dengan baik. Setelah kesempatan itu hilang waktu begitu lambat mempertemukan aku dengan Ditha. Aku benar-benar kehilangan dia. Tapi apakah aku ini, aku hanya manusia biasa. Aku benar-benar hancur dan terluka. Sudah cukup jelas dia sudah menikah. Difoto sampulnya pun dipasang foto pernikahannya dengan suaminya. Cintaku harus mati begitu saja. Selama ini apa yang aku cari??? Apa yang aku lakukan?? Tak pernah aku mengungkapkannya. Tapi  gimana dia bisa tahu persaanku, aku memang pecundang, aku tak pernah mengatakan perasaanku padanya. Dia benar-benar menghancurkan hatiku. Bertahun-tahun aku rasakan cinta ini sendiri. Bertahun-tahun aku simpan semuanya sendiri. Kenapa kamu gak mau menunggu pernyataan cintaku dulu Ditha!! Aku tak mampu lagi ya Allah.. aku ingin dia benar-benar tahu isi hatiku. Tapi sekarang semuanya sudah terlambat. Dia gak boleh lagi aku kagumi. Kemarin aku mencintainya & sekarang akankah aku  bisa melupakannya.. semoga waktu yang berlalu membantuku untuk melupakannya, meski aku tak yakin aku kan mampu. Aku gak mau merasakan cinta yang sepihak ini, begitu menyakitkan. Aku yang merasakan dan cuman aku pula yang harus terluka.
“semoga engkau bahagia dengan pilihanmu Tha, doaku tulus untukmu”
Dalam remuknya hati ini aku terus menangisinya. Untuk cintaku , cinta semu. Cinta yang tak pernah dia tahu. .



Saat malam datang
Wajahmu slalu kukenang
Dalam gelap hatiku, aku merindukanmu
“kapan, kapan aku bisa melupakanmu”
Saat aku terbalut dalam kenanganmu
Engkau tak mungkin datang untukku
Saat petuah datang menghampiriku
“yang berlalu tak mungkin bisa menunggu”
Andai saja aku bisa memahami itu..

Terlukis kisahmu dalam memoriku
Begitu nyata meski kau sudah tak ada
Karna aku hanyalah malam
Yang tenggelam dalam angan-angan tanpa tujuan
Tak perlu aku menyesali
Meski yang dinanti takkan pernah kesini
Kucoba untuk mengilhami
Sisi hati yang tak ingin ia mengerti
Aku terluka..





Klaten, 27 oktober 2010

Milla


Sumber.
millarossa.Blogspot.co.id





Tidak ada komentar:

Posting Komentar