Yesterday..
Kadang
cinta butuh keteguhan,, karna kempatan ada dan hilang itu karna waktu..
Hari-hari pun terus berganti, aku tetap seperti biasanya, masih
mengagumi kakak kelas yang begitu istimewa dimataku. Tak terasa sudah 1 tahun
berlalu aku menjadi pengagum rahasia. Ditha namanya jurusan akuntansi 1 atau
orang-orang disekolahku menyingkatnya dengan Ak 1. Sedangkan aku mengambil
jurusan Multimedia. Semua hal yang menyangkut Ditha aku coba mencari tahu. Dari
alamatnya,kebiasaanya & mungkin pacarnya. Karna aku berharap dia belum
mempunyai pacar. Saat hari sekolah telah usai, aku pulang lebih awal agar bisa
ketemu dengan Ditha itu yang selalu aku lakukan setiap hari. Meski hanya
memandangnya dari jauh hati aku sudah lega.
Setelah aku puas memandangnya aku pun ikut keluar agak jauh dari
belakang Ditha. Setelah keluar gerbang sekolah aku terkesima dengan motor sport
berwarna biru yang berada didepanku, warna kesukaanku. Begitu mengkilap saat
catnya terpantul sinar matahari, “andai saja aku yang punya motor itu” Gumanku
dalam hati
“Tha..
Hai, aku disini” suara laki-laki samar terdengar ditelingaku, sedangkan aku
masih terkesima dengan motor sport berwarna biru itu.
“Hai,
kamu beneran datang mau jemput aku” suara halus yang begitu aku kenal, aku
masih terpaku.
Setelah
aku sadar aku menengok kesumber suara itu. Oh My God!!! Dialah Ditha. Gadis tercantik
yang sangat aku kagumi berboncengan dengan pria lain dihadapanku. Rasanya
seperti tertembak puluhan peluru didadaku. Sakit sekali.. hatiku nyesek.
Ternyata pemilik motor sport itu adalah pacarnya. Aku pun melangkahkan kaki
tanpa tenaga. Huft.. aku pulang dengan kecewa.
===#===
Setelah aku tahu Ditha sudah
mempunyai pacar, rasanya hari ini aku sudah menyerah untuk mendapatkan dan
merebut hatinya. Siapa aku? Ditha aja juga gak tau. Aku hanyalah sesosok anak
sekolah yang biasa & tidak populer seperti dia. Huft.. aku pun melepaskan
nafas panjangku, sembari ingin ikhlas dengan hatiku.
Hari
olahraga, seperti biasa semua murid disekolahku melakukan kegiatan jalan sehat.
Dan semuanya harus ikut tanpa terkecuali. Begitu juga dengan aku.
“Ega..
tungguin aku” suara dari jauh terdengar memanggil namaku. Aku coba menengok
kebelakang ternyata Alim teman sebangkuku.
“akhirnya
kamu datang juga, kemana aja lu?,” tanyaku sekenanya
“sorri
bre aku tadi disuruh mampir warung ambil pesenan”.jawab Si Alim yang sangat
lugu kayak aku.
Kami
pun ikut bergabung kebarisan untuk jalan sehat. Setelah acara jalan sehat
selesai aku duduk dipinggir lapangan dibawah pohon mangga. Aku mencoba
mengistirahatkan kakiku yang pegal-pegal usai Jalan sehat. Dengan kesendirianku,
aku melamun, mencoba mengingat kejadian kemaren. Aku masih berusaha buat
merendem perasaanku dengan Ditha. Agar aku bisa berhenti mengaguminya dan
mencoba melupakannya. Saat aku merilekskan tubuhku, tiba-tiba Ditha datang
& duduk disebelahku dengan temannya. Jantungku berdetak tak karuan.
“kenapa kamu malah datang menghampiriku, kamu
kan sudah punya cowok!! Aku gak mau mengagumimu lagi” Hatiku terus menjerit
agar dia pergi. Aku benar-benar terpaku tidak bisa bergerak sama sekali. dia
menawarkan permen.
“mau
permen..?” Oh My God Ditha berbicara kepadaku
Aku
hanya diam & hanya memandangnya sekilas sambil mengambil permennya.
“Makasih”
jawabku
Aku
langsung membuka bungkus permennya & memakannya.
===#===
Setelah kejadian dihari dia
memberikan aku permen, usahaku untuk menghentikan mendekatinya aku gagalkan.
Aku benar-benar bahagia dari awal dia
ngasih permen itulah aku pertama kali berbicara dengannya walaupun hanya 4
detik saja aku sudah bahagia. Mungkin dari 4 detik itu akan menjadi
berdetik-detik aku berbicara dengan dia, bahkan bisa berjam- jam, itulah
harapanku hahaha.. Aku benar-benar
bahagia. Aku terus mengaguminya walaupun sampai saat ini belum aku sampaikan.
Aku cukup bahagia menjadi secret admire. Walaupun kadang hati aku terus
memaksaku untuk mengutarakan perasaanku. Tetap saja nyaliku lebih kecil dari
apa yang aku rasakan padanya. Tiap kali aku berjumpa dengannya aku hanya
terdiam, melihat senyumannya, ingin sekali aku mendekatinya. Tapi aku
benar-benar payah, cuman bisa mengaguminya saja. Ini gak adil!!!. Cintaku tidak
sempurna, cinta yang hanya aku saja yang saja. Tetapi kalopun dia tau, apa mungkin
dia mau mencintai aku?. Aku yakin suatu
saat cintaku ini akan menemukan jawabannya, entah kapan itu.
===#===
Serasa cintaku hanyalah mimpi manis
buatku. Kenapa aku gak memperdulikan perasaan hatiku? Dan menghentikan untuk
menjadi secret admire. Tapi apalah daya
aku ingin dia tahu isi hatiku. Aku terus mencoba mendekatinya. Tapi tak semudah
yang aku bayangkan, mungkin bagimu mudah tapi buatku sangatlah susah. Dia masih
berpacaran dengan orang yang berbeda. Aku putuskan untuk mundur..
Waktu
pun berlalu begitu cepat, Ditha sibuk dengan Ujian nasional sedangkan aku sibuk
dengan PKL. Aku jadi jarang bertemu dengannya. Aku sadar aku akan kehilangan
wajahnya, senyumannya dan cintaku.. mau aku kemanakan?. Mau bermura dimana
cintaku ini akan aku labuhkan? Haruskah terdampar dan kehilangan begitu saja?
Atau bersandar didermaga sesuai keinginan isi hatiku? Aku tak tahu, sampai saat
ini dia masih tidak mengetahui perasaanku. Tak ada seorang pun yang tahu.
Disisi lain aku tak mampu mengutarakan
isi hatiku kepadanya. Apakah cintaku ini hanya akan menjadi cinta sepihak
selamanya? Cinta yang cuman aku saja yang
merasakannya.
===#===
Hari yang aku takutkan terjadi juga.
Hari perpisahan kelas 3. Aku layu, oh cintaku, kau takkan pernah dia ketahui..
aku memandangnya saat dia berpidato. Hati kecilku terus berkata “ aku ingin kau
tahu perasaanku Tha, Bahwa aku sangat mengagumimu”.
Aku
ingin mencintainya sewajarnya, dia juga ikut merasakan cinta yang aku rasa,
bukan cuman aku saja yang menanggung perasaan ini. Batinku terus
bergejolak. Apa kamu mengenal aku Tha?
“Mungkin kita terpisah, mungkin kita
berpisah, tapi satu hal yang tak boleh hilang. Jalan hidup kita memang berbeda
tapi hati kita tetep akan satu, pernah ngerasain sekolah disini bersama-sama”.
Aku
pun semakin teriris saat dia berpidato begitu didepan Aula. Tolonglah aku ya
Allah..
===#===
Seusai acara perpisahan aku pulang
tanpa semangat. Gimana aku bisa menjalani cinta yang panjang kayak gini. Cinta
yang gak boleh semua orang tau, apalagi untuk mengungkapkannya aku pun tak
mampu. Mungkin aku ini memang seorang pecundang. Aku menyesali perasaanku.tak
seharusnya aku mengaguminya. Aku terlalu memaksakan perasaanku. Siapa aku,
hingga begitu beraninya mencintai Ditha, cewek idola disekolah. Sedangkan untuk
menyebutkan namaku saja mungkin dia tak tahu. Cinta kadang terasa hambar, cinta
kadang sulit untuk diterka kemana ending dari tujuan cinta itu. Aku pun tak
tahu. Yang aku tahu aku kehilangannya sebelum aku mengungkapkan perasaanku
kepadanya. Aku telah kehilangan cintaku. Terakhir aku ketemu Ditha, dia masih
memakai seragam Osis didepan T.U. aku tak berani memandangnya. Aku coba
membesarkan hatiku untuk kuat. Dia begitu bahagia, aku mendengar dia tertawa.
===#===
Aku mencoba menjalani hari-hari
disekolah tanpa Ditha. Aku mencoba
memfokuskan pada pelajaran. Tapi apalah dayaku meskipun tak pernah aku
sampaikan perasaanku, cintaku yang begitu besar padanya tak mau hilang dari hari-hariku, apalagi
hatiku, tak mampu menghilangkannya. Bayangan Ditha terus menghantuiku. Ingin
sekali aku bertemu dengannya. Meskipun aku tahu alamatnya, tetap saja aku tak
mampu memberanikan diri datang kerumahnya. Aku takut nanti aku harus ngapain
kalo sudah sampai kerumahnya? Apa nanti kalo aku ngomong kalo aku pernah
dikasih permen oleh dia dilapangan, apa dia masih inget? Itu kan lama banget.
Huft..ingin sekali aku melihat wajah ayunya itu. Bagaimana dia sekarang aku
sudah tidak tahu.. batinku sungguh tersiksa.
Kemana dirimu sekarang!!!
===#===
Setaun berlalu. Hari kelulusanku.
Akhirnya aku lulus juga & aku langsung melamar pekerjaan keberbagai tempat.
Selang beberapa bulan aku diterima diperusahaan otomotif di Cikarang. Ini
awalku membuka hidupku yang benar-benar baru. Delapan bulan pun telah aku
lalui. Disela kesibukanku tiba-tiba aku teringat wajahnya Ditha. Aku
benar-benar sudah dibutakan oleh cintanya Ditha. Berbagai pertanyaan
menggelitik dalam benakku. Gimana kabarmu hari ini?? Rasaku kembali muncul. Aku pun terus
memikirkannya. Aku coba buka buku SMA yang aku bawa dikostan Cikarang. Aku
sadar aku punya alamat emailnya. Aku coba mengirim email ke Ditha. Ya ampun
begonya aku. Kenapa baru aku lakukan sekarang.
Selang
berapa minggu emailku dibalas. Aku minta alamat FB nya dan setelah dikasih aku
buka FB nya. Aku sangat bahagia aku bisa berhubungan dengan dia lagi walaupun
dia di Klaten dan aku di Cikarang tak akan menyurutkan langkahku lagi sekarang.
Setelah dindingnya terlihat jelas statusnya
“Semoga
ini menjadi yang terakhir untukku”
Aku
terkejut tak terkira. Hatiku benar-benar hancur. Tanpa terasa aku meneteskan
air mata. Ya Allah.. kuatkanlah aku. Aku
tahu Engkau telah memberikan aku kesempatan dan aku tidak bisa menggunakannya
dengan baik. Setelah kesempatan itu hilang waktu begitu lambat mempertemukan
aku dengan Ditha. Aku benar-benar kehilangan dia. Tapi apakah aku ini, aku
hanya manusia biasa. Aku benar-benar hancur dan terluka. Sudah cukup jelas dia
sudah menikah. Difoto sampulnya pun dipasang foto pernikahannya dengan suaminya.
Cintaku harus mati begitu saja. Selama ini apa yang aku cari??? Apa yang aku
lakukan?? Tak pernah aku mengungkapkannya. Tapi
gimana dia bisa tahu persaanku, aku memang pecundang, aku tak pernah
mengatakan perasaanku padanya. Dia benar-benar menghancurkan hatiku.
Bertahun-tahun aku rasakan cinta ini sendiri. Bertahun-tahun aku simpan
semuanya sendiri. Kenapa kamu gak mau menunggu pernyataan cintaku dulu Ditha!!
Aku tak mampu lagi ya Allah.. aku ingin dia benar-benar tahu isi hatiku. Tapi
sekarang semuanya sudah terlambat. Dia gak boleh lagi aku kagumi. Kemarin aku
mencintainya & sekarang akankah aku
bisa melupakannya.. semoga waktu yang berlalu membantuku untuk
melupakannya, meski aku tak yakin aku kan mampu. Aku gak mau merasakan cinta
yang sepihak ini, begitu menyakitkan. Aku yang merasakan dan cuman aku pula
yang harus terluka.
“semoga
engkau bahagia dengan pilihanmu Tha, doaku tulus untukmu”
Dalam
remuknya hati ini aku terus menangisinya. Untuk cintaku , cinta semu. Cinta
yang tak pernah dia tahu. .
Saat malam datang
Wajahmu slalu kukenang
Dalam gelap hatiku, aku merindukanmu
“kapan, kapan aku bisa melupakanmu”
Saat aku terbalut dalam kenanganmu
Engkau tak mungkin datang untukku
Saat petuah datang menghampiriku
“yang berlalu tak mungkin bisa menunggu”
Andai saja aku bisa memahami itu..
Terlukis kisahmu dalam memoriku
Begitu nyata meski kau sudah tak ada
Karna aku hanyalah malam
Yang tenggelam dalam angan-angan tanpa
tujuan
Tak perlu aku menyesali
Meski yang dinanti takkan pernah kesini
Kucoba untuk mengilhami
Sisi hati yang tak ingin ia mengerti
Aku terluka..
Klaten,
27 oktober 2010
Milla
Sumber.
millarossa.Blogspot.co.id
millarossa.Blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar