Sepinya hari ini, memanglah sesepi hatiku saat ini . meskipun malam begitu indah untuk dipandang, tapi hati ini masih terasa sangat gelap. Hanya ada sebuah bayangan yang tiba-tiba saja muncul lalu dengan tiba-tiba pula menghilang. Sebenarnya, aku telah bosan sekian lama menanti. Menanti dan hanya menanti ketidakpastiaan. Akankah bayangan itu kelak bisa menetap dihatiku. Istana itu telah aku bangun dalam surga cinta dihatiku. Penantian itu benarkah terasa begitu panjang dan menyakitkan? Sungguh! Meskipun begitu aku telah merasa bahagia. Sangat bahagia.
---*---
Dua bulan telah aku pupuk bunga-bunga cinta dihatiku.
Begitu indahnya ketika aku harus menyapanya. Bunga cinta itu telah bermekaran
meski belum bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. Hanya dengan pandangan mata
saja ketika ingin aku bisikan kata-kata cinta. Semakin menawanlah bunga cinta
itu ketika begitu hangat sambutannya aku rasakan. Ketika tempat kost yang hanya
terpisahkan jalan setapak, saat itulah semuanya bermulai. Tentang aku
memandang, tentang aku menyapa hingga aku bercanda dengan dia. Riu Finoza. Dua
kata yang senantiasa aku sebut, aku panggil dalam setiap malamku. Meski dia
tidak tahu tetapi aku telah merasakan cintanya untukku. Keyakinanku akan
sambutan cintanya itulah yang menegarkanku akan penantian yang terasa begitu
lama hanya untuk menunggu tiga kata darinya.
---*---
“Za, ntar bangunin aku buat jogging besok pagi ya..”
“Bereslah ntar tak teriakin kalau perlu pakai speaker..’’
“Dasar…uuu”
Rencana lari pagi tiap minggu
tak pernah absen satu bulan terakhir ini. Ya, dengan Oza begitu panggilannya.
Betapa bahagianya saat kami bercanda. Saat dia usil. Saat kami lari
terbirit-birit dikejar anjing.
“Dasar anjing kurang terlatih. Mang dikira aku maling
apa” gerutuku pelan
“ Kayaknya kamu cocok deh jadi pelatihnya”.
Dia masih saja bisa ngelucu
saat aku sebel dan lagi nggak mood. Ketika dia menghiburku, saat itu aku sadar,
betapa aku tak akan bisa jauh dari dia.
Aku percaya dalam persahabatan itu akan terlahir sebuah cinta.
“Oza, sampai kapan aku harus menunggu pernyataan
cintamu!”.
---*---
Hari ini mendung menyelimuti kota Klaten. Angin yang
begitu kencang membuat bulu kudukku merinding. Serasa semua hilang ketika
kupandang wajah imutnya. Seketika aku
tersenyum melihat tawa manisnya. Oza. Hanya dia yang memiliki itu semua.
“Mau kopi?" kusodorkan secangkir kopi manis
didepannya
“Kenapa kopi yang pahit ini bisa menjadi manis?” katanya
sambil menyeruput kopi buatanku
“ Anak kecil aja juga tahu pak guru. Karena ada gulanya”
celotehku semangat
“Salah. Yang bener adalah karena yang menyajikan adalah
cewek manis..”
“Yeh…” kutepuk pndaknya saking gemasnya aku dengan dia.
Candaan itu bisa membuatku
bahagia
“Jes.. Jessie”
“Ya..”jawabku sekenanya sambil menikmati kopi dalam
gerimisnya hujan.
“Ternyata, dari kita dulu nggak kenal sekarang kita jadi
akrab ya. Aku seneng deh bisa temenan ma kamu”.
“Kamu tuh aneh. Mang kenapa?” Aku pun mulai serius
menyimak omongannya
Benarkah ini adalah saat yang
aku tunggu?
“Mungkin ini adalah moment bahagiaku. Yakin?!”
“Maksud loe..” nih anak buat penasaran aja
“Aku cuman mo ngasih ini ma kamu”.
Oza memberiku sebuah surat
bersampul biru muda. Oh Tuhan.. terima kasih. Oza inikah ungkapan cintamu.
Jantungku pun semakin berdetak kencang. Tiba-tiba..
“Kringgg..”
Hape Oza berbunyi. Aku
perhatikan dia sangat serius menerima telepon itu.
“Ok Jes, aku pulang ya. Oh ya, itu tulus dari hatiku dan
kamu adalah bagian dari kebahagiaanku”.
“Makasih ya Za,”
Aku hanya berucap pelan ketika
tangan Oza melambai dan memasuki kost didepanku.
---*---
Ibu.. Ayah..Kakak..Nenek..!!! aku dapat surat dari Oza!
Kebahagiaanku itu tak dapat aku ungkapkan dengan kata-kata. Aku eratkan surat
bersampul biru itu didadaku.
“Dengarkan Oza, ini adalah detak jantungku dan kamu
berada dalam jiwaku”.
Aku pun menulis surat dalam
satu lembar kertas warna pink.
“I Love U Oza!! Forever..”
Kututup erat surat itu.
Meskipun aku belum membaca surat dari Oza, tapi ini adalah jawabanku untuk Oza
besok. Akhirnya penantianku tidaklah sia-sia.
Aku tersenyum ketika pelan-pelan aku buka surat dari Oza.
Putri Cinderela sedang jatuh cinta. Aku dekap lagi surat itu. Ini adalah tanda
kebahagiaan yang tak akan aku lepaskan. Deg..deg..deg.. detak jantungku pun
semakin berdegup kencang. Tiba-tiba seakan ada kilatan dimataku. Lalu, semuanya
terlihat gelap…
---*---
Jam weker berdering keras menandakan jam 5 pagi. Kepalaku
terasa pening. Dalam kesakitan aku mencoba mengingat apa yang terjadi pada
diriku tadi malam. Bukankah aku semalam diberi surat oleh Oza. Tiba-tiba air
mataku mengalir pelan-pelan dan tak sanggup lagi aku bendung isakan tangisku.
Aku dekap surat balasanku buat Oza. Tak mungkin aku berikan ini untuk Oza yang
ternyata telah menemukan tambatan hatinya. Ya, surat yang aku kira surat cinta
itu ternyata adalah undangan pernikahan Oza. Riu Finoza dengan Pramar Medio
Ratri.
Tuhan, inikah jawaban atas semua cintaku. Ingin aku
menjerit sekerasnya. Benarkah aku telah dibutakan oleh cinta. Kuingat-ingat
ketika kulihat Oza memakai Cincin dijari manisnya. Bodohnya aku yang menganggap
itu adalah cincin pertunangan. Lebih bodohnya ketika akau melihat Oza dan Ratri
boncengan. Tidak hanya sekali,dua kali bahkan sering. Kenapa aku masih
beranggapan mereka hanya sekedar teman, meski naluriku saat itu bilang mereka
adalah dua sejoli. Aku hanya menangis. Cintalah yanga membuat aku masih mengharap
untuk tidak kehilangan Oza. Semua telah sia-sia. Semua sudah terlambat. Lima
hari lagi Oza dengan Ratri akan mengikatkan tali suci dalam pasangan suami
istri.
Kutata hatiku dalam derian air mata. Masih jelas
terdengar kat-kata yang Oza bilang bahwa aku adalah bagian dari kebahagiaannya.
Oh Oza, seceepet itu aku harus melupakan dan mengucapkan selamat tinggal
untukmu. Mungkin aku hanya bisa berdo’a semoga kalian bahagia. Ucapan selamat
menempuh hidup baru terlantun tulus dari dalam hatiku meski dalam satu sisi
betapa hancurnya hatiku kehilangan semua cinta yang tak pernah Oza mengerti.
Mungkin ini adalah arti cinta yang sebenarnya. Arti cinta yang harus aku pahami
dalam setiap perjalanan hidupku nanti.
---END---
Kalo suka
banget ama ini cerita pliis jangan copas
Hargai orang
yang menulis dan membuat cerita ini!!.
Walaupun bukan
seorang pujangga aku berhak untuk berkarya.
Klaten, 25 april 2007
Mila
Sumber.
millarossa.blogspot.co.id
millarossa.blogspot.co.id
Borgata Hotel Casino & Spa | Map | JT Hub
BalasHapusJT Marriott Atlantic City Borgata Hotel Casino & 제천 출장마사지 Spa. Casino Location: 전주 출장안마 Atlantic 목포 출장안마 City, NJ 08401 United 경상남도 출장샵 States. The property 포항 출장안마 is situated on the 2nd floor